Minggu, 25 September 2016

Cara Tepat Membuat Olahan Tahu

Makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai merupakan sumber protein nabati yang berkualitas tinggi, Tahu merupakan salah satu diantaranya. Tahu tidak hanya kaya akan protein nabati namun juga mengandung kalsium yang hampir setara dengan kalsium pada susu, yaitu 124 mg. Ada banyak pilihan cara untuk mengolah tahu menjadi hidangan yang lezat. Mengolah tahu bisa dilakukan denganberbagai cara seperti kukus,  goreng, dihancurkan dan dicampurkan dengan bahan makanan lainnya. Apapun pilihan Anda memasak tahu, perhatikan cara mengolah makanan kaya nutrisi ini dengan baik.


Mengolah tahu dengan cara digoreng
-Saat menggoreng tahu, pastikan minyak goreng yang akan anda gunakan sudah cukup panas. Agar warna tahu tetap cantik dan merata, selain itu juga agar kulit tahu tidak keras setelah dingin, tahu perlu digoreng dalam minyak panas.
-Lama menggoreng tahu disesuaikan dengan ukuran tahu. Makin kecil ukuran tahu, makin singkat waktu menggorengnya. Sebaliknya, jika ukuran tahu yang anda goreng terbilang besar, butuh waktu menggoreng lebih lama.
-Jangan tinggalkan wajan saat menggoreng tahu, karena cara tepat menggorengnya adalah dengan sambil mengaduk supaya warnanya merata.
-Jika Anda membeli tahu goreng jadi berkulit coklat, sebaiknya seduh terlebih dahulu sebelum anda mengolahnya. Tambahkan sedikit garam pada air seduhan tahu tersebut supaya memberikan rasa gurih.  Setelah agak dingin, peras tahu.
Mengolah tahu dengan cara dikukus
Jika ingin memasak tahu dengan cara dikukus sebaiknya pilih tahu yang tidak bertekstur lembut, termasuk ketika anda ingin membuat tahu isi yang dimasak dengan cara dikukus.
Mencampur dengan bahan lain dengan cara dihancurkan
Jika ingin memasak tahu dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan bahan lain. Pilih tahu yang tidak terlalu lembut jika ingin dihancurkan, misal untuk dibuat perkedel. Tahu yang bertekstur lembut biasanya memiliki kadar air tinggi sehingga tak cocok jika diolah dengan cara dihancurkan dan dicampur dengan bahan masakan lainnya.

Senin, 18 Juli 2016

Inilah Cara Kerja Sabun Menurut Pakar Kimiawi Berdasarkan Penelitian Para Ahli

Sabun adalah kebutuhan setiap manusia. Sebagai benda yang dapat membersihkan kotoran, sabun memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kebersihan dan kesehatan. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahan-bahan untuk membuat sabun dan bagaimanakah cara kerja benda yang satu ini.

Sabun terbuat dari berbagai bahan rantai asam lemak. Pada tiap ujung rantai terdapat sebuah ion, umumnya ion natrium atau kalium. Sedangkan molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar.

Adapun bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar.  Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air.



Cara kerja sabun adalah:
1.    Proses percampuran sabun dengan air.
Ketika sabun bercampur dengan air, rantai asam lemak ini akan mengikat kotoran, terutama yang berminyak dan berlemak. Kemudian, ion yang terdapat pada ujung rantai asam lemak tersebut akan bertugas untuk membawa ikatan asam lemak dan kotoran ini ke dalam air.

2.    Proses pembersihan
Pada proses selanjutnya sabun akan mengangkat kotoran dan dibawa pergi bersama dengan air. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh air biasa karena air tidak dapat bercampur dengan minyak, sehingga kotoran tidak akan begitu saja terangkat oleh air.

Sebagian besar sabun hanya dapat bekerja pada air tawar. Oleh karena itu kebanyakan sabun tidak dapat bekerja pada air laut karena air laut mengandung terlalu banyak mineral, terutama natrium. Ion natrium yang terdapat pada sabun akan kesulitan untuk dapat larut dalam air karena air sudah mengandung banyak ion natrium.

Hal ini membuat sabun akan kesulitan untuk mengangkat kotoran dan membawanya pergi. Meski demikian, sabun berbahan kalium umumnya masih dapat bekerja di air laut karena kadar kalium di air laut tidak sebanyak natrium.
Demikian ulasan tentang cara kerja sabun. Semoga bermanfaat.